Studi: Cuaca Dingin Saat Hujan Tingkatkan Risiko Kematian
A
A
A
JAKARTA - Waspadalah cuaca dingin saat hujan. Pasalnya, tak hanya menyebabkan penyakit flu hingga demam, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko kematian pasien gagal jantung. Hal ini terbukti melalui sebuah penelitian terbaru dari Universitie Laval di Kanada.
Dilansir dari Boldsky, di mana cuaca mendung mengakibatkan perubahan suhu dan tekanan atmosfer. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung di kalangan lansia lantaran terjadi peningkatan tekanan darah yang membuat jantung melemah.
"Paparan cuaca dingin atau tekanan tinggi dapat memicu kejadian yang mengarah ke rawat inap atau kematian pada pasien gagal jantung," papar peneliti Pierre Gosseli dari Universitie Laval di Kanada.
Penelitian ini melibatkan 112.793 responden berusia 65 tahun ke atas yang didiagosis gagal jantung di Kanada. Penelitian ini dilakukan antara tahun 2001 dan 2011 dan rata-rata responden mengikuti penelitian ini selama 635 hari. Peneliti melakukan pemantauan suhu rata-rata, kelembaban relatif, tekanan atmosfir dan polutan udara di lingkungan sekitar.
Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa, saat musim hujan yang identik dengan cuaca dingin atau saat musim dingin, terjadi peningkatan pada jumlah rawat inap pasien gagal jantung atau memicu kematian. Peneliti menilai bahwa pasien yang mengalami rawat inap atau kematian karena gagal jantung meningkat 0,7% setiap satu derajat celsius.
"Insiden gagal jantung meningkat sebesar 4,5% untuk setiap kenaikan satu kPa (kilopascal) dalam tekanan atmosfer," jelasnya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari cuaca dingin dan menghangatkan tubuh pasien gagal jantung. Salah satunya dengan makan sup hangat, menggunakan kaus kaki dan sarung tangan, menggunakan jaket hangat, tidur menggunakan selimut dan minum obat secara teratur sesuai yang diresepkan dokter.
Dilansir dari Boldsky, di mana cuaca mendung mengakibatkan perubahan suhu dan tekanan atmosfer. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung di kalangan lansia lantaran terjadi peningkatan tekanan darah yang membuat jantung melemah.
"Paparan cuaca dingin atau tekanan tinggi dapat memicu kejadian yang mengarah ke rawat inap atau kematian pada pasien gagal jantung," papar peneliti Pierre Gosseli dari Universitie Laval di Kanada.
Penelitian ini melibatkan 112.793 responden berusia 65 tahun ke atas yang didiagosis gagal jantung di Kanada. Penelitian ini dilakukan antara tahun 2001 dan 2011 dan rata-rata responden mengikuti penelitian ini selama 635 hari. Peneliti melakukan pemantauan suhu rata-rata, kelembaban relatif, tekanan atmosfir dan polutan udara di lingkungan sekitar.
Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa, saat musim hujan yang identik dengan cuaca dingin atau saat musim dingin, terjadi peningkatan pada jumlah rawat inap pasien gagal jantung atau memicu kematian. Peneliti menilai bahwa pasien yang mengalami rawat inap atau kematian karena gagal jantung meningkat 0,7% setiap satu derajat celsius.
"Insiden gagal jantung meningkat sebesar 4,5% untuk setiap kenaikan satu kPa (kilopascal) dalam tekanan atmosfer," jelasnya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari cuaca dingin dan menghangatkan tubuh pasien gagal jantung. Salah satunya dengan makan sup hangat, menggunakan kaus kaki dan sarung tangan, menggunakan jaket hangat, tidur menggunakan selimut dan minum obat secara teratur sesuai yang diresepkan dokter.
(nfl)